OLEH: ANA KHOLIFATUL ZUMROH
Laporan Kimia
Elektrolisis
A.
Dasar Teori
Elektrolisis adalah peristiwa
penguraian zat elektrolit oleh arus listrik searah. Dalam sel elektrolisis
energi listrik dapat menghasilakan reaksi kimia. Sel elektrolisis berfungsi
sebagai pompa untuk menjalankan perpindahan electron yang mengalir dari kutub positif (anoda) ke kutup negative
(Katoda). Elektro dialirkan melalui
elektroda yang tidak bereaksi (inert). Biasanya digunakan batang karbon. Emas atau platina. Dalam
elektrolisis, pada anode terjadi peristiwa oksidasi
(pelepasan electron), sedangkan pada katode terjadi peristiwa reduksi (penangkapan electron).
Electroplating/penyepuhan adalah
melapisi logam dengan logam yang lain. Tujuannya
adalah untuk melindungi logam terhadap korosi atau perbaikan penampilan logam yang akan dilapisi
diletakkan pada katoda. Logam pelapis diletakkan
pada Anoda. Kedua elektroda dicelupkan dalam larutan garam
B. Tujuan
Mengamati peristiwa yang terjadi pada
reaksi elektrolisis dan electroplating
C. Alat dan Bahan
1.
Elektroda karbon 2
2.
Kabel 30 cm 2
3.
Kawat tembaga 2
4.
Baterai 1,5 volt 4
5.
Gelas Kimia 1
6.
Paku 2
7.
Logam Perak 1
8.
Logam Kuningan 1
9.
Penjepit 2
10. Larutan
CuSO4 0,2 M 50 ml
D.
Cara Kerja
1.
Menyusun baterai secara seri
2.
Menghubungkan kabel hitam pada kutub negatif (katoda) dan kabel merah pada kutub
positif (anoda).
3.
Memasang penjepit
pada masing-masing ujung kabel
4.
Menyiapkan Larutan
CuSO4 dalam gelas kimia 50 ml
5.
Memasang Elektroda karbon pada ujung penjepit
6.
Mencelupkan kedua elektroda ke dalam larutan CuSO4.
7.
Mengamati perubahan yang terjadi pada katoda dan anoda selama 1 menit.
8.
Menyaring Larutan CuSO4 dan meletakkannya ke
dalam gelas kimia kembali.
9.
Mengulangi langkah ke 5 dan ke 6 untuk elektroda besi
dan tembaga, serta logam putihan
(perak) dan kuningan
E. Hasil Percobaan
Data Pengamatan
No.
|
Larutan
|
Katoda
|
Anoda
|
Waktu
|
Keterangan
|
1.
|
CuSO4.
|
C
|
C
|
1 Menit
|
Pada katoda terjadi perubahan warna dari hitam menjadi coklat pada
anoda timbul gelembung-gelembung gas
|
2.
|
CuSO4.
|
Fe
(Besi)
|
Cu
(kawat
tembaga)
|
1 Menit
|
Timbul
gelembung gas pada katoda dan pada anoda berubah warna menjadi agak hitam
|
3.
|
CuSO4.
|
Logam
Kuningan
|
Logam
Putihan (perak)
|
1 Menit
|
Logam
putihan melapisi logam
kuningan dan warnanya menjadi hitam
|
F. Pembahasan
Percobaan 1
Elektrolit : CuSO4., Elektroda
C
Pada katoda mengahasilkan endapan Cu yang
menyebabkan perubahan warna dari hitam menjadi coklat. Sedangkan pada anoda
timbul gelembung-gelembung gas. Waktu yang digunakan adalah 1 menit. Reaksi
yang terjadi adalah :
Katoda :
Cu2+(aq) + 2e- Cu(aq) X 2
Anoda
:
2H2O 4H+ + O2(aq)
+ 4e- X 1
+
2Cu2+(aq) + 2H2O Cu(s) + 4H + O2(g)
Pada
percobaan ini massa elektroda grafit pada katoda sebelum dielektrolisis adalah 1,1 gram.
Setelah dielektrolisis masaanya menjadi 1, 19 gram. Dari sini dapat ditentukan massa tembaga yang mengendap
adalah 0,09 gram. Sehingga
dapat diketahui kuat arus yang digunakan menggunakan hukum Faraday II .
e x i x t W
x 96.500 0,09 x 96.500
96.500 e
x t 32,5 x 60
Keterangan :
W = Massa logam yang mengendap (gram)
e = massa ekuivalen = Ar/biloks
t = waktu (s)
i = kuat arus (ampere)
Percobaan 2
Elektroplating/penyepuhan logam besi oleh
logam tembaga dengan menggunakan
prinsip penyepuhan yaitu:
- Logam
yang akan dilapisi yaitu besi diletakkan pada katoda
- Logam
pelapis yaitu tembaga diletakkan di anoda
Pada katoda terjadi penegendapan tembaga.
Warna besi menjadi merah bata, sedangkan anoda tembaga larut sehingga logam
tembaga berkurang dan warna menjadi hitam. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda (Fe) : Cu2+ + 2e- Cu(s)
Anoda (Cu) : Cu(s) Cu2+
+ 2e-
+
Cu(s) Cu(s)
Massa
besi sebelum disepuh adalah 28,7 gram, sedangkan setelah terlapisi logam
tembaga massanya bertambah menjadi 29 gram. Sehinga dapat diketahui massa tembaga yang
mengendap yaitu 0,3 gram. Maka kuat arus yang digunakan dapat dicari
menggunakan hukum Faraday II .
e x i x t w
x 96.500
96.500 e
x t
0,3 x 96.500
=
32,5
x 60
=
14,85 Ampere
Percobaan 3
Pada percobaan ke 3 dengan menggunakan
larutan CuSO4. dan elektroda logam kuningan sebagai katoda. Logam
perak sebagai anoda. Setelah 1 menit logam perak berubah warna sedikit demi
sedikit menjadi hitam. Sedangkan logam kuningan pada katoda warnanya menjadi
agak pudar, karena terlapisi oleh logam perak. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda ( kuningan ) : Ag
+(aq)
+ e- Ag(s)
Anoda
( anoda ) : Ag(s) Ag+(aq) + e-
+
Ag(s) Ag(s)
Dari
data percobaan, massa logam perak
sebelum penyepuhan adalah 1,8 gram. Setelah penyepuhan massanya 1,9 gram. Sehingga dapat diketahui massa perak
yang mengendap sebesar 0,1
gram. Kuat arus yang digunakan dapat dicari menggunakan hukum Faraday II .
e
x i t w
x 96.500 0,1 x 96.500
96.500 e x t 108
x 60
G. Kesimpulan
Didalam elektrolisis energi listrik
diubah menjadi energi kimia. Dan pada proses
penyepuhan, massa
zat yang mengendap berbanding lurus terhadap kuat arus yang digunakan.
Factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
elektrolisis :
1. Elektrolisis
yang digunakan
2. Kemurnian
elektrolit
3. Elektroda
yang digunakan
4. Waktu
5. Sumber
arus yang digunakan