Kamis, 03 Mei 2012

keimanan dan ketaqwaan


MAKALAH AGAMA
TENTANG
“KEIMANAN DAN KETAQWAAN”
Dosen pembimbing :
 Moh.Khozin, S.Ag, M.Si

Nama : Ana Kholifatul Zumroh
                                             NIM    :112384
Prodi : Ekonomi 2011 A
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG



KATA PENGANTAR
 Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang berhubungan dengan Keimanan dan Ketaqwaan.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing matakuliah Pendidikan Agama Islam yaitu bapak Moh.Khozin, S.Ag, M.Si yang telah membimbing penyusun sehingga mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun khususnya dan para pembaca pada umumnya. Namun walaupun makalah ini selesai tentulah masih banyak kekurangan hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang penyusun miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang mengarah kepada perbaikan isi makalah ini sangat penyusun harapkan.
                                                                                                      

                                                                                              Jombang, 18 Oktober 2011

                                                                                                            Penyusun
                                                                                                   





BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Dewasa ini banyak sekali orang yang merasa diri-nya beriman dan bertaqwa, mereka juga hafal benar arti dari kata iman dan taqwa. Namun, sesungguhnya mereka belum mengerti apa makna dari iman dan taqwa itu, serta tingkah laku dan perbuatan mereka tidak mencerminkan diri-nya beriman dan bertaqwa.
Disini penulis akan membahas materi tentang keimanan dan ketaqwaan, selain sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam adalah untuk meluruskan dan memperbaiki keimanan dan ketaqwaan yang belum sempurna.













BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iman

Secara etimologis, iman merupakan suatu keadaan sikap seseorang. Sedangkan secara umum iman dikatakan percaya. Maksudnya percaya yang menunjukan sikap yang terdapat di dalam hati. Orang yang percaya kepada Allah SWT dan lainnya yang tersebut di dalam rukum iman, walaupun dalam sikap keseharian tidak mencerminkan ketaatan atau kepatuhan (taqwa) kepada yang telah dipercayainya, masih bisa disebut dengan orang yang beriman. Hal ini disebabkan karena keyakinan setiap manusia yang mengetahui urusan hatinya hanya Allah SWT yang mengetahui isi hatinya. Yang penting bagi mereka, mereka sudah mengucapkan dua kalimat syahadat dan telah menjadi Islam.
Di dalam surat Al-Baqoroh : 165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah SWT beserta ajaran-Nya. Oleh karena itu, orang yang beriman kepada Allah SWT berarti orang yang sangat amat rindu terhadap ajaran Allah SWT, yaitu yang terdapat dalam Al–Quran dan sunnah Rosul.
Sedangkan dalam hadits yang diriwayatkan menurut Ibnu Majah Atthabrani, iman merupakan tambatan hati yang diikrarkan dengan lisan dan dilanjutkan dengan amal perbuatan (Al – iimaanu ’aqdun bil qalbi waiqraarun bilisaani wa’amalun bil arkaan). Dengan demikian, iman merupakan kesatuan antara hati, ucapan, dan tingkah laku atau perbuatan seseorang.
Iman dapat dibedakan menjadi 2, yaitu iman haq dan iman bathil. Iman haq merupakan iman yang tidak dikaitkan dengan kata Allah atau dengan ajarannya. Sedangkan iman bathil adlah iamn yang berpandangan dan bersikap selain dengan ajaran Allah.


2.2  Pengertian Taqwa
Taqwa secara umum memiliki penegrtian melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Orang yang bertaqwa adlaah orang yang beriman, yaitu orang yang berpandanagn dan bersikap hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rosul, yakni orang yang melaksanakan sholat, sebagai upaya pembinaan iman dan menafkahkan rizkinya untuk mendukung tegaknya ajaran Allah.
Ketaqwaaan adalah kekuatan dari dalam yang cemerlang dan unik. Pertumbuhannya dapat mengukir sejarah baru di dunia. Bersihkanlah iman kita dari syirik dengan menjauhi mantra-mantra, ajaran sesat, takhayul, dan perdukunan yang sesat. Pastikan kita melakukan ibadah-ibadah wajib setiap hari dan menjauhi maksiat dalam bentuk apapun. Bertemanlah dengan orang-orang yang shaleh agar kita tidak menyimpang. Allah berfirman dalam QS. At-Taghabun (64) : 16,

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لأنْفُسِكُمْ

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu”

2.3  Wujud Iman dan Taqwa
Wujud iman termuat dalam 3 unsur yaitu isi hati, ucapan, dan perbuatan. Dalam artian diyakini dalam hati yaitu dengan percaya akan adanya Allah SWT, diucapkan dengan lisan yaitu dengan mengucapkan 2 kalimat syahadat, dan dilakukan dengan perbuatan maksudnya menjalankan seluruh perintah – Nya dan menjauhi seluruh larangan – Nya.


2.4  Tanda-tanda Orang Beriman
Dalam Al Quran, orang-orang yang beriman dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Jika disebut nama Allah SWT (dengan ilmu), maka hatinya bergetar dan apabila dibacakan Al – Quran maka hatinya bergejolak untuk melaksanakannya.
b. Senantiasa tawakal, yaitu bekerja keras berdasarakan kerangka ilmu Allah yang diiringi dengan doa.
c. Tertib melaksanakan sholat dan selalu menjaga pelaksanaannya.
d. Menafkahkan rizki yang diterima (Al – Anfal : 3 dan Al – Mu’minun :4). Hal ini dilakukan sebagai suatu kesadaran bahwa harta yang dinafkahkan di jalan Allah merupakan upaya pemerataan ekonomi.
e. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan.
f. Memelihara amanah dan menepati janji (Al – Mu’minun : 6).
g. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (Al – anfal : 74).
h. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin.

2.5  Tanda-tanda orang bertaqwa
  1. Beriman kepada ALLAH dan yang ghaib(QS. 2:2-3)
  2. Sholat, zakat, puasa(QS. 2:3, 177 dan 183)
  3. Infak disaat lapang dan sempit(QS. 3:133-134)
  4. Menahan amarah dan memaafkan orang lain(QS. 3: 134)
  5. Takut pada ALLAH(QS. 5:28)
  6. Menepati janji (QS. 9:4)
  7. Berlaku lurus pada musuh ketika mereka pun melakkukan hal yang sama(QS. 9:7)
  8. Bersabar dan menjadi pendukung kebenaran (QS. 3:146)
  9. Tidak meminta ijin untuk tidak ikut berjihad (QS. 9:44)
  10. Berdakwah agar terbebas dari dosa ahli maksiat (QS. 6:69)









BAB III

Kesimpulan

Iman adalah rasa percaya yang dibenarkan oleh hati diucapkan lisan dan ditunjukan dalam perbuatan. Iman kepada Allah artinya meyakini dan membenarkan adanya Allah, satu-satunya pencipta dan pemelihara alam semesta dengan segala kesempurnaan-Nya.

Taqwa yang berarti takut, menjaga, memelihara dan melindungi, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten

Kita sebagai umat Islam, harus meningkatkan mutu keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT agar mendapat ketenteraman lahir dan batin.

 
















DAFTAR PUSTAKA
Yunus, Mohamad. 1997. Pendidikan Agama Islam untuk SLTP. Jakarta. Erlangga
Azra, Azyumardi, dkk. 2002. Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta. Departemen Agama RI
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum. Jakarta. Departemen Agama RI
Ahmadi Abu, dkk. 1991. Dasar – Dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta. Bumi Aksara
Darajat, Zakiah, dkk. 1986. Dasar – Dasar Agama Islam. Jakarta. Departemen Agama RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar