MAKALAH
AGAMA
TENTANG
“KEIMANAN
DAN KETAQWAAN”
Dosen pembimbing :
Moh.Khozin,
S.Ag, M.Si
Nama : Ana Kholifatul Zumroh
NIM :112384
Prodi : Ekonomi 2011 A
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK
INDONESIA
JOMBANG
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penyusun sehingga penyusun
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang berhubungan
dengan Keimanan dan Ketaqwaan.
Penyusun
juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing matakuliah Pendidikan
Agama Islam yaitu bapak Moh.Khozin, S.Ag, M.Si yang telah membimbing penyusun
sehingga mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna
bagi penyusun khususnya dan para pembaca pada umumnya. Namun walaupun makalah
ini selesai tentulah masih banyak kekurangan hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan yang penyusun miliki, oleh karena itu kritik dan saran
yang mengarah kepada perbaikan isi makalah ini sangat penyusun harapkan.
Jombang,
18 Oktober 2011
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Dewasa
ini banyak sekali orang yang merasa diri-nya beriman dan bertaqwa, mereka juga
hafal benar arti dari kata iman dan taqwa. Namun, sesungguhnya mereka belum
mengerti apa makna dari iman dan taqwa itu, serta tingkah laku dan perbuatan
mereka tidak mencerminkan diri-nya beriman dan bertaqwa.
Disini penulis akan membahas materi tentang
keimanan dan ketaqwaan, selain sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
adalah untuk meluruskan dan memperbaiki keimanan dan ketaqwaan yang belum
sempurna.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iman
Secara etimologis, iman merupakan suatu
keadaan sikap seseorang. Sedangkan secara umum iman dikatakan percaya.
Maksudnya percaya yang menunjukan sikap yang terdapat di dalam hati. Orang yang
percaya kepada Allah SWT dan lainnya yang tersebut di dalam rukum iman,
walaupun dalam sikap keseharian tidak mencerminkan ketaatan atau kepatuhan
(taqwa) kepada yang telah dipercayainya, masih bisa disebut dengan orang yang
beriman. Hal ini disebabkan karena keyakinan setiap manusia yang mengetahui
urusan hatinya hanya Allah SWT yang mengetahui isi hatinya. Yang penting bagi
mereka, mereka sudah mengucapkan dua kalimat syahadat dan telah menjadi Islam.
Di dalam surat Al-Baqoroh : 165 dikatakan
bahwa orang yang beriman adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah SWT
beserta ajaran-Nya. Oleh karena itu, orang yang beriman kepada Allah SWT
berarti orang yang sangat amat rindu terhadap ajaran Allah SWT, yaitu yang
terdapat dalam Al–Quran dan sunnah Rosul.
Sedangkan dalam hadits yang diriwayatkan
menurut Ibnu Majah Atthabrani, iman merupakan tambatan hati yang diikrarkan
dengan lisan dan dilanjutkan dengan amal perbuatan (Al – iimaanu ’aqdun bil
qalbi waiqraarun bilisaani wa’amalun bil arkaan). Dengan demikian, iman
merupakan kesatuan antara hati, ucapan, dan tingkah laku atau perbuatan
seseorang.
Iman dapat dibedakan menjadi 2, yaitu iman haq
dan iman bathil. Iman haq merupakan iman yang tidak dikaitkan dengan kata Allah
atau dengan ajarannya. Sedangkan iman bathil adlah iamn yang berpandangan dan
bersikap selain dengan ajaran Allah.
2.2 Pengertian
Taqwa
Taqwa secara umum memiliki penegrtian
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Orang yang bertaqwa
adlaah orang yang beriman, yaitu orang yang berpandanagn dan bersikap hidup
dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rosul, yakni orang yang melaksanakan sholat,
sebagai upaya pembinaan iman dan menafkahkan rizkinya untuk mendukung tegaknya
ajaran Allah.
Ketaqwaaan adalah kekuatan dari dalam yang
cemerlang dan unik. Pertumbuhannya dapat mengukir sejarah baru di dunia.
Bersihkanlah iman kita dari syirik dengan menjauhi mantra-mantra, ajaran sesat,
takhayul, dan perdukunan yang sesat. Pastikan kita melakukan ibadah-ibadah
wajib setiap hari dan menjauhi maksiat dalam bentuk apapun. Bertemanlah dengan
orang-orang yang shaleh agar kita tidak menyimpang. Allah berfirman dalam QS.
At-Taghabun (64) : 16,
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا
اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لأنْفُسِكُمْ
“Maka bertakwalah kamu
kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah
nafkah yang baik untuk dirimu”
2.3 Wujud Iman dan
Taqwa
Wujud iman termuat dalam 3 unsur yaitu isi
hati, ucapan, dan perbuatan. Dalam artian diyakini dalam hati yaitu dengan
percaya akan adanya Allah SWT, diucapkan dengan lisan yaitu dengan mengucapkan
2 kalimat syahadat, dan dilakukan dengan perbuatan maksudnya menjalankan
seluruh perintah – Nya dan menjauhi seluruh larangan – Nya.
2.4 Tanda-tanda Orang Beriman
Dalam Al Quran, orang-orang yang beriman dapat
dinyatakan sebagai berikut:
a. Jika disebut nama Allah SWT (dengan ilmu), maka hatinya bergetar dan
apabila dibacakan Al – Quran maka hatinya bergejolak untuk melaksanakannya.
b. Senantiasa tawakal, yaitu bekerja keras berdasarakan kerangka ilmu Allah
yang diiringi dengan doa.
c. Tertib melaksanakan sholat dan selalu menjaga pelaksanaannya.
d. Menafkahkan rizki yang diterima (Al – Anfal : 3 dan Al – Mu’minun :4).
Hal ini dilakukan sebagai suatu kesadaran bahwa harta yang dinafkahkan di jalan
Allah merupakan upaya pemerataan ekonomi.
e. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan.
f. Memelihara amanah dan menepati janji (Al – Mu’minun : 6).
g. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (Al – anfal : 74).
h. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin.
2.5 Tanda-tanda orang bertaqwa
- Beriman
kepada ALLAH dan yang ghaib(QS. 2:2-3)
- Sholat,
zakat, puasa(QS. 2:3, 177 dan 183)
- Infak
disaat lapang dan sempit(QS. 3:133-134)
- Menahan
amarah dan memaafkan orang lain(QS. 3: 134)
- Takut
pada ALLAH(QS. 5:28)
- Menepati
janji (QS. 9:4)
- Berlaku
lurus pada musuh ketika mereka pun melakkukan hal yang sama(QS. 9:7)
- Bersabar
dan menjadi pendukung kebenaran (QS. 3:146)
- Tidak
meminta ijin untuk tidak ikut berjihad (QS. 9:44)
- Berdakwah
agar terbebas dari dosa ahli maksiat (QS. 6:69)
BAB
III
Kesimpulan
Iman adalah rasa percaya yang dibenarkan oleh hati
diucapkan lisan dan ditunjukan dalam perbuatan. Iman kepada Allah artinya
meyakini dan membenarkan adanya Allah, satu-satunya pencipta dan pemelihara
alam semesta dengan segala kesempurnaan-Nya.
Taqwa yang berarti takut, menjaga, memelihara dan
melindungi, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang
diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten
Kita sebagai umat Islam, harus meningkatkan mutu
keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT agar mendapat ketenteraman lahir
dan batin.
DAFTAR
PUSTAKA
Yunus, Mohamad. 1997. Pendidikan Agama Islam
untuk SLTP. Jakarta. Erlangga
Azra, Azyumardi, dkk. 2002. Pendidikan Agama
Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta. Departemen Agama RI
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Pendidikan Agama Islam di
Perguruan Tinggi Umum. Jakarta. Departemen Agama RI
Ahmadi Abu, dkk. 1991. Dasar – Dasar Pendidikan Agama Islam.
Jakarta. Bumi Aksara
Darajat, Zakiah, dkk. 1986. Dasar – Dasar Agama Islam.
Jakarta. Departemen Agama RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar